Daybreakers (2009)

Saturday, July 31, 2010 at 6:44 AM

Bersetting pada tahun 2019 hampir 90% populasi dunia adalah vampire, sisanya adalah manusia yang terperangkap menjadi susu perah Vampire, mereka dijadikan penghasil darah yang selalu dikonsumsi oleh vampire, sisanya lagi adalah manusia yang berada di pengungsian dan pelarian, mereka bertahan dari perburuan para vampire.

Edward (Ethan Hawke) adalah seorang Hematologist vampire yang bekerja pada sebuah perusahaan yang produknya cuman satu, darah manusia, kelangkaan sumber daya memaksa para vampire ini melakukan riset untuk mencari sumber daya lain, seperti parodi kehidupan manusia saat ini yang tengah sibuk mencari bahan bakar baru yah ?. Namun Secara tidak sengaja Edward mengalami kecelakaan dan bertemu dengan Manusia yang akhirnya membimbing dia menemukan sesuatu yang lebih dari sebuah substitute, yaitu cure.

Film ini datang tanpa menjelaskan outbreak kenapa dunia tiba tiba di kuasai oleh Vampire, seakan menjadi misteri yang tidak terpecahkan, namun yang menjadi unik adalah tatanan kehidupan vampire gak beda jauh dengan manusia biasa, mereka punya politikus yang muncul di televisi, para karyawan yang keluar masuk subway, bedanya tentu saja ada kiosk kecil yang menjual juice darah, rotasi kehidupan yang diputar, siang jadi malam, malam jadi siang, pakem standar film vampire masih tetap diterapkan, cahaya matahari adalah Haram buat vampire, dan satu hal unik lagi adalah kekurangan asupan darah manusia dapat membuat vampire bermutasi menjadi makhluk yang sangat menyeramkan, semua lebih menarik ketimbang mencari "Cure" untuk vampire ini, scene-scene gore lebih sering bermunculan ketika menampilkam makhluk-makhluk seram ini.

Kalau kamu adalah pecinta film vampire and a big fans of gore, film ini adalah keharusan, tapi kalau pengen melihat vampire ini saling jatuh cinta, silahkan lirik film yang lain.

Vampires Rules and Human Run

Cast : Ethan Hawke, Willem Dafoe, Sam Neil, Claudia Karvan.

Directed By : Michael Spierig and Peter Spierig.

My Rate : 3,0/5

Sent From my iPhone 3GS Read More..

A Single Man (2009)

Friday, July 30, 2010 at 4:03 AM

Tom Ford bukan hanya seorang Fashion Designer / Creative Director Fashion terkenal, tapi dengan debutnya menjadi sutradara film A Single Man, menambah list pengalaman baru, dan inget Film ini bukanlah sebuah produk Trial dan error.

George adalah seorang pria ekspatriat yang tinggal di California, kehilangan pacarnya Jim dalam sebuah kecelakaan tragis, George dan Jim adalah pasangan gay yang telah hidup bersama 15 tahun lebih, dalam suasana duka dan kesendirian yang berlarut larut, George berusaha mengalihkan perhatian pada pria lain dan juga teman senasib dan seperjuangan (Julliane Moore) namun tidak berhasil karena bunuh diri adalah jawabannya.

Tom Ford bermain dengan visual dan pendalaman karakter, filter warna berubah ubah seiring suasana hati George, pendalaman karakter lebih terkonsentrasi pada karakter George yang di gambarkan perfeksionis, pakaian rapi, ritual hidup yang tertata rapi dari pagi hingga tidur kembali, bagusnya Tom Ford tidak terjebak pada scene melodrama yang lebay, dengan melihat sosok George dan curhatannya yang dibikin seperti narasi maka kita jelas bisa tahu kesendirian dia.

Cast : Collin Firth, Julliane Moore, Nicholas Hoult, Matthew Goode.

Directed by : Tom Ford

My Rate : 3,1/5


Sent From my iPhone 3GS Read More..

Alice In Wonderland (2010)

Thursday, July 29, 2010 at 1:16 AM

Mau dikata film ini gagal tetap saja Tim Burton never fail me, I always love his works, mulai dari Ed Wood, Edward Scissorhands, Mars Attack, Sleepy Hollow, Big Fish, Charlie and Chocolate factory, Sweeney Todd, semoga gue lahap dengan kepuasan maksimal. Lol

Disebuah pesta kebun, Alice seorang gadis kecil hendak dipertunangankan dengan seorang pria yang tidak disukainya, Alice meminta waktu berpikir sebentar, namun sebenarnya ia terganggu oleh kehadiran kelinci yang beberapa kali melakukan penampakan diantara pohon-pohon , rasa penasaran mendorongnya terjatuh kedalam lubang penghubung ke negeri Wonderland, dan disinilah petualangan sesungguhnya dimulai, dimana Alice harus berhadapan dengan Red Queen dan pasukannya.

Tentu saja film ini masih diadaptasi dari karya klasik Lewis Carrol, pun gue gak baca bukunya atau menonton filmnya yang dibuat tahun 1951, jadi tidak ada tolak ukur untuk membanding-bandingkan, untunglah visual yang brilian, wonderland di sajikan dengan sangat menarik, berikut makhluk makhluk yang menghuninya, my favourite tentu saja Red Queen yang mempunyai kepala lebih besar dari ukuran normal, dan yang lumayan ganggu adalah Anne Hathaway, ada sesuatu yang aneh dalam gaya komikalnya, sungguh tidak menyenangkan melihat aktingnya disini.

So if u think Tim Burton lebih fokus bermain pada visual dan meremehkan ceritanya, setuju. Tapi tetep film ini gue suka :)lol

Cast : Johny Depp, Helena Bonham Carter, Anne Hathaway, Michael Sheen, Mia Wasikowska, Matt Lucas, Crispin Glover, Stephen Fry and Alan Rickman

Directed By : Tim Burton

My Rate : 3,4/5


Sent From my iPhone 3GS Read More..

Donnie Darko (2001)

Wednesday, July 28, 2010 at 3:18 AM

Tentu saja bagian paling gue suka dari film ini adalah ending-nya yang walaupun membuat otak berputar putar, tapi begitu menyentuh ketika lagu Mad World membahana, "and I find it kinda funny, I find it kinda sad, the dreams in which I'm dying are the best I've ever head .... Mad World"

Donnie Darko bisa dibilang seorang remaja anti-social, oleh psikiater di diagnosa mengidap schizopenia, dengan keluhan berjalan sambil tidur pada tengah malam, dan terbangun jauh dari rumahnya sendiri, suasana horor makin memuncak ketika Darko bertemu "Giant Talking Rabbit" yang selalu membimbingnya melakukan kejahatan dan perusakan, lebih gilanya lagi, Rabbit tersebut menyembutkan tanggal dan jam kiamat akan terjadi, plot simplenya sech seperti itu, tapi tentu saja sang sutradara Richard Kelly menambahkan banyak elemen elemen lain yang cukup membuat dahi berkerut.

Richard Kelly memang pinter membuat orang berpikir dengan filmnya, The Box salah satunya yang udah gue tonton beberapa bulan lalu, memberi kesan sama :"mikir", tapi Donnie Darko adalah maha karya-nya, setidaknya kita berpikir apakah ini
Tentang kematian ? Atau tentang schizophenia ? Atau tentang superheroes ? Atau malah semacam kritik terhadap sistem pendidikan di Amerika ? Belum sempat mengira ngira, kita akan secepat kilat disuguhkan dengan plot Time Travel, yang oleh Drako dipercaya bahwa dari teori yang rumit semuanya bisa aja terjadi.
Tentu saja penjelasan Time travel lagi lagi membuat dahi berkerut.

Jake and Maggie Gyllenhaal bermain sebagai kakak adik yang kurang sepaham, pertentangan selalu ada baik di meja makan atau dimanapun, tapi tentu saja kapasitasnya hanya sebatas sindir menyindir. Keduanya tampil maksimal, Patrick swayze tampil sebagai motivator yang dicela habis habisan oleh Donnie Darko, dan Drew Barrymore tampil sebagai guru yang sistem pendidikan selalu dikritik oleh sekolah.

Guess this movie is not for everyone ... :)

My Rate : 3,4/5

Cast : Jake Gyllenhaal, Magie Gyllenhaal, Holmes Osborne, James Duval, Patrick Swayze, Seth Rogen, Drew Barrymore, etc

Directed By : Richard Kelly

Sent From my iPhone 3GS Read More..

Percy Jackson & The Olympians: The Lightning Thief

Monday, July 26, 2010 at 5:01 AM

I am NOT a huge fans of mythology thing, namun cukup familliar dengan Zeus, Posseidon dan Medusa, lantas ketika menonton film ini sedikit dapat gambaran bahwa para dewa dewa yang konon punya kekuatan besar ini ternyata bisa ditipu juga oleh anak anak mereka, dan tentu saja selera mereka yang lebih "suka" Manusia ketimbang sesama mereka, lol. (Maaf yah yang tersinggung)

Percy Jackson adalah seorang abg yang tidak pernah menyadari kalau ia sebenarnya demi-gods, yaitu manusia setengah dewa, alias anak dewa ber-emak manusia, no wonder kalau selama ini ia mempunyai kemampuan menahan nafas dalam air, discene yang berbeda Zeus kehilangan lightning boltnya dan mencurigai Percy Jackson sebagai pelakunya, maka petualangan pun dimulai, Percy yang merasa tidak bersalah berusaha membuktikan kepada Zeus bahwa dia bukanlah pencuri sebenarnya.

Lumayan menyenangkan melihat aksi petualangan Percy Jackson, beberapa diantaranya cukup membuat gue senang, scene Medusa (Uma Thurman) yang mengejar Percy dkk, tentu saja pameran kekuatannya yang sanggup membuat orang menjadi patung ketika melihat matanya, atau ketika sign papan Hollywood yang dijadikan sebagai pintu neraka.

Walaupun gue gak baca bukunya, tadinya gue berharap film ini dibuat lebih serius dan lebih "gelap", setidaknya di otak gue hasilnya akan sama dengan Harry Potter series, tentu saja kekecewaan yang gue dapat, film ini sangat ringan dan tidak berkesan, o dan sempat sempatnya menempatkan salah satu single Lady Gaga menjadi sountracknya.

Cast : Logan Lerman, Alexandra Daddario, Brandon T. Jackson, Pierce Brosnan

Directed by Chris Columbus

My Rate: 2,9/5


Sent From my iPhone 3GS Read More..

Green Zone

Saturday, July 24, 2010 at 2:48 AM

Melihat posternya saja, gue mau nggak mau akan terbawa pada karakter Jason Bourne, walaupun setelah menonton film ini Matt Damon lumayan berhasil menjadi Roy Miller, seorang tentara Amerika yang bertugas di Timur Tengah, tapi buat gue, Matt Damon adalah Jason Bourne, lagian Roy Miller ini siapalah jika dibandingkan dengan Jason Bourne yang cukup melegenda itu bukan ??? :)

Bersetting di Iraq, Roy Miller adalah seorang tentara Amerika yang mengepalai pasukan khusus yang mencari senjata pembunuh massal aka WMD (Weapon of Mass Destruction) dalam beberapa kali penggerebekan berdasarkan informasi mata mata, Miller team selalu pulang dengan tangan hampa, melalui investigasi sendiri, Miller menemukan sesuatu yang aneh berkaitan dengan pejabat Amerika Serikat yang bertugas disana.

Curhat dikit yah, sebenarnya gue agak capek menonton film bertemakan perang, bosen melihat kompetisi para pembuatnya yang berlomba lomba menciptakan scene perang yang sangat real, The Kingdom, The Hurt Locker, dsb. Semua seperti berputar putar pada plot yang sama diotak gue, lol.

Bedanya Green Zone menampilkan sisi Jason Bourne yang lebih manusiawi, dan endingnya yang drama, jelas sekali gue lebih "klimaks" menyaksikan Roy Miller mengirim sejumlah email ke media massa ketimbang scene tembak tembak yang berdarah, sepertinya Paul GreenGrass melakukan penyeimbangan di film ini.

Cast : Matt Damon, Greg Kinnear
Directed By : Paul Greengrass

My Rate : 3,1/5

Sent From my iPhone 3GS Read More..

Wolfman

Thursday, July 22, 2010 at 6:33 AM

Plot bulan purnama dan "saatnya berubah" masih menghiasi film ini, memang tidak ada yang salah dari pakem itu, tapi setidaknya ketika menonton film ini, harapan berlebih pada sosok sutradara Joe Johnston yang telah menyutradarai
Jumanji yang ketika kecil cukup membuat mata gue terbelalak, alhasil ekspektasi dipasang tinggi, namun kemudian terhempas dan remuk. Lebay Mode.

Mari bertemu sosok Lawrence Tallbot (Benicio Del Toro) yang pulang kampung demi mencari tahu keberadaan saudaranya yang hilang, kembali kekampung halaman yang sudah lama ditinggal semenjak sang ibu meninggal, disana dia bertemu dengan sang ayah dan tunangan saudaranya, namun mendapati saudaranya tewas mengenaskan, investigasi pun di mulai, dia mencari tahu siapa pembunuh saudaranya, namun malah mendapati dirinya terkena gigitan werewolf (manusia serigala) dan merubah status hidupnya.

Melihat Benicio Del Toro menjadi Wolfman memang sudah pas sekali, bahkan ketika tidak berubahpun wajahnya sudah menakutkan buat gue, lol. Tapi agak aneh saja melihat settingan filmnya di England, tapi menempatkan Del Toro yang latinos sebagai pemeran utamanya, tapi tenang nanti ada penjelasannya kok.

Joe Johnston tidak hanya menampilkan efek visual werewolf yang ganas tapi berusaha membuat twist kecil kecilan di akhir film, tapi gue sebagai penonton awam sudah berkomentar dan tahu pasti dimana akan digiring, hasilnya, no surprise, twist seperti menjadi basi. Kehadiran Anthony Hopkins pun dan Emily Blunt pun tak membuat suasana beda, bahkan Hopkins pun seakan terbawa bawa dengan karakternya di film lain, sok serem dan dibikin misterius.

My Rate : 2,8/5

Sent From my iPhone 3GS Read More..

Mentiras Y Gordas (Sex, Party and Lies)

Wednesday, July 21, 2010 at 2:35 AM

Tentu saja jualan film ini hanyalah adegan adegan semi porno yang konon di synopsisnya disebutkan kata "Remaja" tapi yang gue jumpai adalah segerombolan anak muda usia 25 tahun keatas yang terjebak dalam kehidupan drugs dan free sex. Sayang sekali plotnya terlalu biasa dan sudah ratusan film yang membahasa tema seperti ini.

Bersetting di Spain sana, dua sahabat ala film Eternal Summer (Korea) berencana mau ke sebuah party besar di suatu tempat, untuk itu mereka harus mengumpulkan uang, jalan pendeknya adalah dengan menjajakan Narkoba di club-club, namun persahabatan mereka terancam bubar karena salah satu diantara mereka jatuh cinta, persis sekali dengan plot film Korea (Eternal Summer), di sisi lain seorang wanita yang masuk kategori "montok" merasa sangat tersiksa karena tak ada pria yang suka padanya, bahkan pacarnyapun selingkuh dengan teman akrabnya sendiri, di plot lain seorang wanita penjual drugs jatuh cinta dengan seorang wanita baru penghuni dunia gemerlap. At least ada lima cerita yang saling berhubungan dalam film ini.

Kalau hanya melihat scene yang menampilkan 2 atau 3 tubuh saling "tumpang tindih", film ini lumayan pas, walau tidak meng-close up pada bagian "vital" at least terdapat lebih dari enam scene ML di film berdurasi satu jam lebih ini.

Guess this one is not gonna be om favourite list .. :)

Cast : Mario Casas, Ana de Armas, Yon Gonzales, Hugo Silva, Ana Maria Polvorosa

Director by Alfonso Albacete and David Menkes.
My Rate : 1,9/5


Sent From my iPhone 3GS Read More..

Valentine's Day

Tuesday, July 20, 2010 at 2:32 AM

Menonton film Valentine's Day dibulan juni sepertinya langkah yang kurang tepat, selain filmnya sendiri yang kurang berbobot, status yang masih single menambah kehambaran film ini, loh kok malah curhat ??? Lol.

Ribet riweh rasanya menceritakan plot demi plot film Valentine's Day ini, tapi demi paragraph dua yang terkonsentrasi pada synopsis, maka gue berusaha menceritakan sedikit plotnya, seorang florist yang mengajak pacarnya bertunangan tapi yang ada malah perpecahan yang ada, sang pacar tidak siap dengan status yang lebih serius, dilain scene sahabat dekat sang florist juga lagi berbunga bunga karena akan membuat kejutan pada pacarnya, namun sayang sekali dia tidak tahu kalau pacarnya sudah punya istri dan anak, (oooppss spoiler gak yah ??? Dan beberapa sub plot lainnya.

Valentines Day berusaha menjadi seperti Paris Je Taime dan New York I Love You versi pop dan ringan, namun terlalu banyak sekali karakter yang dibahas membuat semua karakter tidak digambarkan secara detil dan alhasil jadi kurang mengena, belum lagi penampilan duo Taylor yaitu Taylor Lautner dan Taylor Swift yang sangat menyebalkan, persis seperti duo abege labil yang tengah dimabuk asmara.

Yang menarik dari film ini adalah deretan cast papan atasnya, dimulai dari Julia Robbert beserta ponakannya, Jessica Alba, Patrick Damsey, Jamie Foxx, Anne Hathaway, sang sutradara Garry Marshall sepertinya sudah tahu cerita film ini sama sekali nggak menarik dan kuat, maka sedikit twist pada karakter Holden (Bradley Cooper)pun ditambahkan, tetap tidak menarik perhatian, lol.

My Rate 2,6/5

Sent From my iPhone 3GS Read More..

The Lovely Bones

Friday, July 16, 2010 at 2:18 AM

Gue sepertinya masuk kategori penonton yang terkadang suka terbawa emosi dengan sebuah film, bahkan terkadang tak jarang beberapa karakternya pun gue benci, hal ini berlaku ketika Saoirse Ronan bermain di Atonement dan lumayan membuat jengkel, hal ini malah mengurangi simpati gue ketika dia dibunuh secara sadis di film The Lovely Bones, memang gue penoton yang LABIL.

Mari masuki sebuah tempat antara surga dan dunia nyata lewat mata seorang Susie Salmon, seorang abg berusia 14 tahun, yang dibunuh secara sadis oleh seorang pedofilia, keadaan seperti ini membuat Susie Salmon seperti berada di dunia fantasi yang dikreasikan oleh imajinasinya, bukan dunia bukan pula surga, dari tempat itu ia menyaksikan keluarganya berduka. Satu satunya cara supaya dia telepas dan berangkat menuju tempat terakhir adalah Mayatnya harus diketemukan.

Peter Jackson hadir kembali, namun maaf kali ini bukan sebuah karya master piece yang dipersembahkan, Lord of the Ring adalah mahakarya-nya, menonton The Lovely Bones searasa ada yang kurang buat gue, secara visual Peter Jackson memang paling jago, tapi dari segi karakter entah kenapa tidak ada yang berkesan, dimulai dari Saoirse Ronan, Mark Walbergh dan Rachel Weisz, deretan tiga aktor ini seakan kurang melengkapi alias hambar.
Ditambah tokoh pedofilnya yang kurang tergarap dan kurang pas.

My Rate : 3,1/5

Sent From my iPhone 3GS Read More..

Persepolis

Tuesday, July 13, 2010 at 2:21 AM

Perang memang selalu membawa dampak negatif ke semua orang, korban fisik dan juga mental, tak terkecuali dengan Marjane, seorang anak kecil yang akhirnya diasingkan orang tuanya ke Vienna karena perang tengah berkecamuk di Iran pada tahun 1970-an.

Dan ini adalah pengalaman kedua menyaksikan film perang dalam visual animasi dua dimensi, Waltz With Bashir yang gue tonton setahun lalu juga mempunyai plot soal perang timur tengah namun tampil lebih "Dark" dan tak menyisakan scene menghibur, sebaliknya Persepolis disuguhkan dengan sentilan sentilan soal islam, gaya hidup, American pop culture, dsb. Sehingga menarik melihat kebiasaan warga iran yang berparty dalam rumah dengan menyediakan alcohol sebagai minuman, dan musik dance ala amerika sebagai hiburannya, tentu saja dengan aurat terbuka.

Satu satu kebebasan yang didapat oleh tokoh utama Marjene adalah ketika orang tuanya mengirimnya ke Vienna, disana kebebasan didapat namun juga kebablasan dan seperti menghadapi fase trial dan error, Marjene pun kembali ke Iran dengan segudang ide ide kebebasan dalam otaknya, tentu saja semua tidak bisa diaplikasikan mengingat Iran adalah negara yang dikuasai oleh kaum islam fundamentalist.

Sekidar mengingatkan bahwa film animasi 2dimensi ini tampil hanya dengan warna hitam dan putih, namun terkadang berwarna ketika memvisualkan Marjene pada saat-saat tertentu.

Film ini sukses sekali menyentil segala sendi politik kehidupan dan agama di negara Islam Iran dalam banyolan banyolan khas imajinasi Marjene, lihat saja scene ketika Marjene yang masuk sebuah gang sempit hanya untuk mendapatkan kaset penyanyi Amerika favouritenya, persis seperti hendak membeli narkoba, para pedagang berbisik-bisik menawarkan dagangannya, Bee Gees, Beatles, dan Jichael Mackson (Michael Jackson). And this is one of my favourite scene from Persepolis.

Dengan hanya bermodalkan cerita yang kuat dan visual 2d film ini sanggup tampil prima, lantas apakah anak bangsa sanggup membuat film seperti ini ? Menyaksikan Sing To The Dawn sebuah animasi kerjasama Indonesia Singapore saja sepertinya belum apa apa.

My Rate : 3,8/5

Cast Voice : Chiara Mastroianni, Catherine Deneuve, Danielle Darrieux, Simon Akbarian, Francois Jerosme

Director : Vincent Paronnaud and Marjane Satrapi
Sent From my iPhone 3GS Read More..

Agora

Monday, July 12, 2010 at 1:57 AM

Kebuntuan tentang sejarah yang bersetting Roman Egyptian dan Greek menjadikan gue clueless dengan plot film ini, harapannya adalah kehadiran Rachel Weisz dan Alejandro Amenabar yang telah memuaskan gue dengan The Sea Inside, The Others, open your eyes, dan Tesis, namun sayang sekali kali film Agora kurang berkesan buat gue.

Film Agora bersetting pada zaman Mesir kuno (Correct me if I'm wrong) berfokus pada masalah agama, ilmu pengetahuan dan perbudakan, beberapa sub plot digabung oleh Alejandro Amenabar, kisah seorang budak yang jatuh cinta pada majikannya dan kemudian terbebas dari perbudakan karena adanya pengaruh Kristen pada zaman itu, Pergolakan antara kaum chritian dan suku Pagan yang menganut agama Animisme, dimana dewa dewa adalah tuhan mereka, dan kisah ilmu pengetahuan yang dipaparkan oleh seorang ilmuan cantik suku pagan bernama Hypatia (Rachel Weisz) yang mengemukakan beberapa teori tentang alam semesta.

Menarik melihat perdebatan soal kristen vs Suku Pagan, perdebatan teori alam semesta yang masih mentah dan salah, serta melihat bangunan bangunan tua khas egyptian.

Alejandro Amenabar membuat film ini tanpa memberikan twist berarti, hanya saja menyisakan ending yang lumayan tragis, itupun tidak divisualkan secara nyata, hanya sepenggal kalimat tentang nasib para tokoh tokohnya. Rachel Weisz pun tampil biasa saja di film ini.

Kalau elu suka dengan sejarah maka film ini wajiblah ditonton, kalau tidak maka hindari film ini .. :)

My rate : 3,2/5

Sent From my iPhone 3GS Read More..

My Name Is Khan

Friday, July 9, 2010 at 8:22 AM

Sejauh ini sudah empat film Bollywood yang gue tonton sepanjang 2010, diantaranya, Paa-nya Amitha Baachan, Provoked (Aiswarya Ray), 3 Idiots dan terakhir My Name Is Khan, 3 diantara film ini memberikan kepuasan tersendiri, sepertinya mulai saat ini film Bollywood mulai mendapat tempat dalam hati gue.

My Name Is Khan adalah sebuah pemberontakan terhadap pandangan sesat Amerika dan negara barat lainnya bahwa islam adalah terorrist, lewat character seorang pria bernama Rizwan Khan yang mengidap Asperger's Syndrome, walaupun berujung pada situasi yang terlalu didramatisir tapi perjalanan Khan untuk bertemu dengan President Amerika cukup layak untuk disimak.

Rizwan Khan adalah seorang pria muslim yang berasal dari Mumbai dan mengidap Asperges Syndrome, yang merupakan bagian dari autisme, menikahi seorang wanita Hindu, perkawinan beda agama yang membuat krikil tajam antara mereka, ditambah peristiwa 9/11 menyebabkan Khan selalu disangka terroris dan akhirnya ditangkap di bandara LAX, tapi demi janji kepada istri dan ingin membersihkan namanya, maka dimulailah petualangannya untuk menemui President Amerika.

Menonton film Bollywood kali ini seperti simalakama, disatu sisi film ini sudah sangat meng-Amerika, tidak ada nyanyian dan dancing massal seperti layaknya pakem film Bollywood, hal ini cukup menguntungkan buat gue yang tidak terlalu suka dengan lagu india, tapi disisi lain cukup sedih melihat film india tanpa ada bumbu dasar film India tersebut.

Cast : Shahrukh Khan, Kajol
Directed By : Karan Johar

My Rate : 3,3/5
Sent From my iPhone 3GS Read More..

Kick Ass

Monday, July 5, 2010 at 10:19 PM

Minggu-minggu ini gue kehilangan selera buat mereview sedikit film film yang udah ditonton, rasanya berat sekali menulis tiga paragraph, alhasil sekitar 20 film yang udah ditonton menjadi terbengkalai, ya kenapa gue jadi curhat begini ??? Lol

Kick Ass adalah sebuah film yang menggebrak standar film superhero ala Hollywood yang selalu di gambarkan sempurna, at least ketika character berubah menjadi pahlawan maka bentuk fisik dan kekuatan pasti akan digadang-gadangkan, namun Kick Ass adalah kebalikannya, niat baik dan usaha dan kreatifitas adalah fondasinya.

Dave Lizewski adalah seorang anak sekolah yang doyan komik dan masuk kategori nerd, karena keseringan dipalak oleh preman, maka Dave bertekad membalas dendam, lewat kreasi dan khayalannya terciptalah tokoh superhero "Kick Ass" yang selalu melakukan trial dan error dalam setiap usahanya, step berikutnya adalah ketika petualangan Kick Ass memasuki area serius, kick ass harus berhadapan dengan kejahatan sesungguhnya. Penambahan karakter Hit Girl yang menjadi partner Kick Ass menambah warna film ini jadi lebih menarik.

Tingkat kekerasan yang ditawarkan di film ini memang tidak sesuai dengan yang gue harapkan, terlalu sadis untuk ditonton anak kecil, sliweran darah, potongan tubuh tersayat dipamerkan dibeberapa scene.
Chloe Morets sukses jadi idola baru, characternya yang unik dan lucu menjadi sangat menggemaskan ketika beraksi sebagai HitGirl.

Cast : Chloe Moretz, Aaron Johnson, Evan Peters. Etc

Directed By : Matthew Vaughn

My Rate : 3,4/5

Sent From my iPhone 3GS Read More..

Crank: High Voltage

Thursday, July 1, 2010 at 2:13 AM

Enyahkan logika ketika menonton film ini, duduk yang manis ikuti ritme plotnya yang gila, enjoy dengan jokesnya, dan siap siap juga muntah dibeberapa scene,
Beginilah cara menonton film dengan baik. Lol

Chellios kembali beraksi, kali ini dengan perut terbuka, hatinya dicopot dan digantikan dengan sebuah batere oleh mafia cina, merasa dikerjai, Chellios berusaha kembali merebut hatinya yang telah di pasangkan ke tubuh bos mafia cina, terjadilah aksi kejar kejaran, uniknya batere yang ada dihatinya akan melemah dalam beberapa jam, dan harus di recharge dengan cara disengat listrik dsb. Dan pada saat yang sama dia bertemu dengan seorang wanita keturunan cina yang berprofesi sebagai wanita penghibur yang berkelakuan aneh, petualangan gila gilaan dan tak masuk akal dilakukan oleh Chellios. Berhasilkah ???

Banyak persamaan plot dengan Crank pertama, aksi kejar kejaran, aksi mesum antara Jason Statham dan Amy Smartpun masih ada, bedanya kali ini setingannya adalah ditengah pacuan kuda dan lagi lagi disaksikan orang ramai.

Tidak ada pesan moral dari film ini, murni film hiburan, so enjoy

Cast : Jason Statham, Amy Smart, Bai Ling, Clifton Collins, Efren Ramirez.

Directed By : Mark Neveldine, Brian Taylor.

My Rate : 3,01/5

Sent From my iPhone 3GS Read More..

Just Blog of Mine | Powered by Blogger | Entries (RSS) | Comments (RSS) | Designed by MB Web Design | XML Coded By Cahayabiru.com